Kamis, 26 April 2012

Diskusi Kelompok Mengenai Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran

1. Persinggungan Antara Teknologi dan Pendidikan
Jika ditilik dari makna,
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi)
Sedangkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan).

 Dari pengertian tersebut, kami mendiskusikan dimanakah persinggungan keduanya. Kami berpendapat bahwa persinggungan antara keduanya terjadi saat mendapatkan informasi untuk pembelajaran menggunakan teknologi dan mempelajari teknologi itu sendiri dengan pembelajaran.

Contohnya, kini sering dalam proses belajar mengajar di kelas, teknologi yang digunakan adalah pada saat pemberian bahan ajar menggunaan proyektor dan mendapatkan bahan pembelajaran dari internet.Bahkan pada mata kuliah pendidikan ini, tugas di posting di blog, sangat ketara penggunaan teknologinya :)
2. Standar Melek Teknologi Menurut International Society for Technology in Education (2000) dibandingkan dengan yang Terjadi di Indonesia, Medan Khususnya, dan Terlebih Khusus Lagi Masa Sekolah Dahulu
Berpacu dari Standar Melek Teknologi Menurut International Society for Technology in Education (2000) yang bekerja sama degan US Departement of Education, standar tersebut belum sepenuhnya teraplikasi di Indonesia pada saat ini.

Masih jauh perbedaannya, walau ada juga sedikit bagian kecil yang sudah terpenuhi yakni pada Pra Taman Kanak-kanak Sampai Grade Dua, itu juga hanya seputar kemampuan mengoperasikan komputer dan sebagainya, kalau mengenai menggunakan variasi media secara independen, penggunaan buku interaktif-software pendidikan-ensiklopedia multimedia dasar, dan perilaku etis-positif menurut kami masih belum. Kebanyakan kini, anak-anak tersebut orientasi teknologinya pada games online dsb.

Berlanjut pada standar di Grade 3-12, walau tetap masih ada yang teraplikasi (lagi-lagi mengenai pengoperasian komputer, denga tambahan penggunaaan komunikasi juga), namun makin jauh saja... Terutama mengenai riset-analisis-produktivitas, problem solving hardware dan software, desain-publikasi-paparkan, evaluasi akurasi-relevansi-bias maya dengan nyata, identifikasi kapabilitas-keterbatasan teknologi kontemporer, dan kelola komunikasi informasi personal-profesional, wah.... Indonesia masih tertinggal jauh.

Medan bagaimana? Lebih jauh lagi. Masih ada yang namanya perbedaan status sosial yang nyata. Secara umum, Teknologi hanya menjadi makanan keluarga berstatus finansial tergolong mampu. Sekolah-sekolah di Medan juga masih sedikit yang berstandar internasional.

Kalau Medan yang sekarang masih begini, Medan yang dulu ketika kami masih kecil bagaimana lagi? Lebih ekstrim, rata-rata kami mengenal handphone di grade 3 dan komputer di grade 5. Dahulu, pengetahuan tentang teknologi memang masih sangat minim. Bukan hanya murid, namun juga gurunya. Orientasi belajar dulu masih pada papan tulis dan buku. Jauh dengan yang sekarang..
3. Penjelasan, Pandangan Sebagai Seorang Mahasiswa, dan Pendapat Terkait Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing merupakan perkembangan generasi komputer dimana proses informasi terintegrasi dan menyebar luas dalam aktifitas manusia.Komputer menjadi perangkat yang lebih kecil, portabel, mobile, dan murah. Distribusi komputer lebih ditekankan ke lingkungan daripada personal. Ibaratnya, di setiap sudut kita bisa mendapat informasi yang bahkan tidak diperlukan. Bukan manusia lagi yang mencari informasi, malah informasi yang menghujani manusia.

Pandangan kami sebagai mahasiswa mengenai Ubiquitous Computing, sesuai dengan yang dipelajari dalam psikologi pendidikan, teknologi merupakan media penting dalam media pembelajaran dan dengan adanya Ubiquitous Computer ini kami berpendapat bahwa kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri maupun terhadap teknologi karena menjadi mudahnya memperoleh informasi. Kami mendukung Ubiqouitous Computing yang menjadikan komputer eksis di dunia manusia, bukan menempatkan manusia dalam virtual.

Namun dengan kecanggihan yang begitu memesona, jangan sampai kita jadi terhanyut. Dari segala sisi positif, ada juga bagian-bagian negatif yang tidak kita sadari. Radiasi yang mengancam kesehatan manusia maupun kejahatan yang makin mudah berkibar. Tetap harus be wise and take care :)

Senin, 09 April 2012

Pendidikan Sekolah


Fania Felicia Magdalena H 11301081
TOPIK BAHASAN
1.       Kedudukan psikologi sekolah dalam ilmu psikologi ( udah )
2.       Perbedaan psikologi sekolah dengan psikologi pendidikan ( udah )
3.       Fungsi sekolah sebagai agen perubahan ( udah )
4.       Metode yang digunakan dalam sistem pengajaran di sekolah ( udah )
5.       Permasalahan yang terjadi di sekolah serta solusi pemecahan masalah
6.       Fungsi dan peran psikolog sekolah dan perlunya psikolog sekolah ( udah )
7.       Hal-hal yang diberikan dalam kaitannya dengan layanan psikolog sekolah
8.       Perbedaan antara psikolog sekolah, psikolog pendidikan, dan guru BK
1.       KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
Psikologi sekolah adalah salah satu dari beberapa bidang psikologi pendidikan sehingga kedudukannya sangatlah penting. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
2.       PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DENGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi Pendidikan:
Psikologi pendidikan kebanyakan bekerja di fakultas-fakultas dalam lingkungan universitas atau institute keguruan atau di lembaga-lembaga penelitian dan lembaga pendidikan dan latihan (diklat). Kebanyakan bidang yang mereka kelola adalah psikologi belajar atau pengukuran serta pengembangan tes prestasi. Psikolog yang menjadi pengajar di institute keguruan atau universitas memusatkan diri pada mata kuliah dasar. Seperti, psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan sebagainya. Psikolog pendidikan banyak melakukan penyusunan test dan pengembangan metode statistic untuk menganalisis hasil test dan data riset. Psikolog pendidikan juga perlu terlibat dalam perencanaan kurikulum serta prosedur mengajar-belajar yang didasari ilmu mengenai belajar serta penelitian-penelitian untuk menguji efektifitas prosedur ini didalam situasi sekolah.
Psikologi Sekolah:
Fungsi peran psikolog sekolah adalah untuk;
-          Melakukan diagnostik secara luas
-          Melaksanakan serangkaian test
-          Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orang tua, dan orang lain yang terlibat dalam pendidikan siswa
-          Mengobservasi lingkungan sekolah
3.        FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
                Lembaga pendidikan baik formal maupun non formal merupakan tempat atau wadah untuk mengtransfer ilmu pengetahuan dan budaya. Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban serta berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Sekolah memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat pelaksanaan pentransferan ilmu pengetahuan dan budaya.
4.        METODE DALAM SISTEM PENGAJARAN
                Metode belajar mengajar merupakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan kepada subjek didik yaitu murid melalui sebuah kegiatan belajar mengajar baik di sekolah, rumah, kampus, dll.
Beberapa metode belajar mengajar :
a.       Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode dalam bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seorang guru terhadap peserta didiknya. Metode ini sampai sekarang mendominasi atau yang paling sering digunakan oleh guru dalam mengajar.
b.      Metode Tanya Jawab
Cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam belajar mengajar. Metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan dari metode ceramah karena para peserta didik dapat bertanya pada pengajar tentang hal mereka kurang mengerti.
c.       Metode Demonstrasi atau Praktik
Metode ini menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana cara melakukan sesuatu kepada peserta didik.
d.      Metode Pemberian Tugas
Proses belajar mengajar di mana guru member tugas tertentu yang kemudian tugas tersebut dikumpulkan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru.
5.       PERMASALAH YANG TERJADI DI SEKOLAH SERTA SOLUSI PEMECAHAN MASALAHNYA
Berikut adalah contoh permasalahan siswa di sekolah yang termasuk dalam bullying. Pelakunya bisa berupa individual ataupun kelompok yang sengaja menyakiti atau mengancam korbannya dengan cara:
a.       Bullying secara fisik, yaitu menjambak, memukul, ataupun mendorong korbannya.
b.      Bullying secara emosional, yaitu menolak, meneror, mengisolasi, atau menjauhkan, menekan, memeras, memfitnah, menghina, dan adanya diskriminasi berdasarkan ras, ketidakmampuan, dan etnik.
c.       Bullying secara verbal, yaitu memberikan nama panggilan, mengejek, dan menggosip.
d.      Mengerjai seseorang untuk memepermalukannnya.
e.      Mengintimidasi atau mengancam korban.
f.        Melakukan pengompasan.
Penanganan yang bisa dilakukan seperti:
1.       Usahakan guru mengetahui apa yang terjadi seperti apa permasalahannya dan apa alas an mengapa siswa tersebut membully temannya.
2.       Bantu siswa tersebut mengatasi ketidaknyamanannya. Pas pencetikan guru menerangkan dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti siswa tersebut. Jangan pernah menyalahkan siswa korban atas tindakan bullying yang ia alami.
3.       Hadapkanlah korban dan pelaku bullying tersebut, juga sertakan orangtua siswa yang bersangkutan agar mereka juga mendapat pencerahan daro irangtua mereka masing-masing.
6.       PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH
Pada awalnya psikologi sekolah dibutuhkan di sekolah sebagai Pembina atau pelaksana test untuk mengidentifikasikan dan menggolongkan anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus. Dengan berkembangnya teknologi psikometri dan makin disadarinya kebutuhan sekolah akan pelayanan psikometri tersebut.
Peran psikolog sekolah :
-          Psikolog sekolah mengungkap info pengaruh-pengaruh kehidupan keluarga dan sekolah yang erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
-          Mengobservasi lingkungan sekolah.
-          Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
-          Mempersiapkan laporan rinci tentang gambaran anak didik yang ditangani.
-          Merekomendasikan secara rinci dan spesifik tentang tindakan lanjutan yang akan dilakukan untuk peserta didik.
-          Mengkonsultasikan hasil pengungkapan tindakan lanjutan dengan guru atau pun orangtua peserta didik untuk membuat interprestasi.
7.    PELAYANAN PSIKOLOGI SEKOLAH
a. memberikan pelayanan tes intelegensi
b. melakukan wawancara dengan siswa, mahasiswa, guru atau dosen, orangtua, serta orang  yang terlibat dalam pendidikan siswa atau mahasiswa
c. melakukan observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta tempat kegiatan lainnnya
d. mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa
e. memberikan konsultasi bagi sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah di sekolah, serta membantu menyeleksi, penempatan, serta urusan personalia lainnya.
8.       PERBEDAAN PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN, DAN GURU BK
Psikolog Sekolah:
Psikolog sekolah ruang lingkupnya hanya di sekolah. Psikoglogi sekolah berperan dalam pengembangan kelas dan berhubungan dengan psikologis siswa dan guru. Psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, serta motivasi siswa.
Psikolog Pendidilkan:
Ruang lingkup kerjanya lebuh luas, yaitu menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra-sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, serta psikolg pendidikan harus mempunyai kompetensi khusus.
Guru BK:
Guru BK lebih terfokus pada siswa. Tugasnya berkaitan dengan perkembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, dan niat peserta didik.

Jumat, 06 April 2012

MENGETAHUI KARAKTERISTIK ANAK PRA SEKOLAH ATAU USIA DINI


Oktorianta.Bangun (11-119)
Pendidikan anak usia dini tengah digalakkan oleh pemerintah beberapa tahun belakangan.anak anak pra sekolah,yaitu anak anak yang belum masuk sd di proyeksikan untuk mendapat pendidikan awal berupa program taman kanak kanak atau playgroup. oleh karena itu penting untuk mengetahui seperti a 
Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik  anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut :
  1. Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
  2. Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
  3. Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.
Dengan memahami karakteristik anak usia dini  bermanfaat antara lain :
  • Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi perkembangan hidupnya.
  • Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik.
  • Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
  • Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.
  • Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuan.
tentu dapat dipahami pentingnya mengetahui karakteristik anak usia dini dalam pendidikan anak pra sekolah. demikian dari kelompok kami,semoga bermanfaat bagi semua .terima kasih .